saya Rini Andika tetala saya : Indralaya , 18 februari 1996 sekarang saya berkuliah di bina darma palembang . doain saya semoga saya menjadi orang sukses yah .. Amin ya Allah
Jumat, 09 Mei 2014
Senin, 06 Januari 2014
Guru Bahasa Indnesia
Guru merupakan pelaku utama pewarisan nilai-nilai luhur bangsa, selain
tentu beberapa orangtua yang memahami proses pendidikan di dalam rumah
tangga. Guru menjadi tumpuan banyak pihak untuk mendidik bangsa ini
menjadi bangsa yang bermartabat, termasuk dalam berbahasa.
Dalam Ujian Nasional tahun 2011 diketahui bahwa nilai Pelajaran Bahasa
Indonesia sangat rendah dibandingkan dengan nilai mata pelajaran lain.
Berbagai ahli menyoroti sistem pembelajaran yang dilakukan guru, materi
pembelajaran yang tidak sesuai dengan ujian, bahkan ada yang menyoroti
validitas soal Ujian Nasional Pelajaran Bahasa Indonesia. Namun, ada
satu hal yang menarik untuk dicermati yaitu penggunaan Bahasa Indonesia
guru, baik oleh guru bahasa Indonesia maupun guru mata pelajaran lain.
Selama ini ada anggapan yang salah bahwa hanya guru bahasa Indonesia
yang perlu memerhatikan bahasa Indonesia dalam pembelajaran.
Bahasa Indonesia adalah bahasa untuk berkomunikasi resmi pendidikan.
Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan berkomunikasi resmi, sehingga
bahasa Indonesia patut dipilih guru untuk berkomunikasi keilmuan secara
benar. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan bahasa
Inggris pada sekolah RSBI merupakan implementasi salah dalam memahami
makna Standar Internasional. Dalam Undang-undang Nomor 24 tahun 2009
tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara pasal 29 dinyatakan bahwa
bahasa Indonesia wajib digunakan sebagai bahasa pengantar pendidikan.
Bahasa asing dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa asing tersebut,
sekolah asing atau sekolah khusus bagi orang asing. Oleh karena itu,
guru harus menggunakan bahasa Indonesia dalam pembelajaran secara benar
agar proses penyampaian ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
tersampaikan kepada peserta didik.
Penggunaan bahasa Indonesia oleh guru dalam pembelajaran harus baik. Hal
ini karena komunikasi guru merupakan komunikasi keteladanan bagi murid
dan komunikasi resmi pembelajaran. Namun, tidak sedikit guru yang sering
mencampur bahasa pengantar pembelajaran dengan bahasa daerah atau
bahasa asing. Sepatutnya, penggunaan bahasa daerah dilakukan di luar
komunikasi keilmuan atau dapat dilakukian dalam pembelajaran bahasa
daerah atau bahasa asing tersebut. Bahasa Indonesia yang digunakan guru
akan menjadi contoh penggunaan bahasa oleh peserta didik. Banyak peserta
didik yang mengidolakan guru sehingga bahasanya pun sering secara tidak
sadar diikuti oleh para muridnya. Oleh karena itu, sangat tepat jika
setiap guru menggunakan Bahasa Indonesia dalam pembelajarannya dengan
benar.
Menurut ahli psikolinguistik bahwa berbahasa adalah berpikir. Penggunaan
bahasa dengan benar akan memberi karakter pada berpikir seseorang
secara benar. Penggunaan bahasa Indonesia secara benar merupakan jati
diri seseorang yang berpihak pada sesuatu kebenaran. Jati diri itu
tampak dalam kepatuhan menggunakan aturan secara benar, bahkan melakukan
upaya-upaya untuk mengetahui penggunaan bahasa Indonesia secara benar.
Keberpihakan pada yang benar ini akan merasuk dalam pribadi seorang guru
sehingga ia akan selalu menjadi orang yang “digugu dan ditiru”. Guru
akan berpihak pada kebenaran dan dalam pembelajarannya pun ia akan
memberikan contoh kepada peserta didik segala hal yang benar dan segala
yang baik, termasuk pula dalam menggunakan bahasa Indonesia.
Bahasa yang benar adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah. Guru yang
menggunakan bahasa Indonesia dengan benar dalam proses pendidikan akan
meminimalisasi kesalahan siswa dalam memahami materi pelajaran. Pesan
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta karakter bangsa yang
diidamkan disampaikan guru dengan menggunakan bahasa Indonesia yang
benar maka akan mudah terinternalisasi pada diri siswa. Guru harus
membiasakan menggunakan dan memilih kosakata bermakna damai, tenang,
bersahabat dan harus menghindari penggunaan kosakata merusak,
menghancurkan, anarkistis dalam pembelajaran. Pilihan kata-kata dalam
pembelajaran ini akan dapat membentuk karakter peserta didik untuk
memiliki kepribadian bangsa Indonesia yang diidamkan. Mungkin,
saatnyalah guru harus lebih cermat lagi dalam menggunakan bahasa
Indoesia agar kualitas pendidikan kita lebih baik. Amin.
Langganan:
Postingan (Atom)